Tuesday, February 8, 2011

PANTOMIM WAYANG-KARAWANG



I.             Sampurasun
Sang lumahing tarumandi[1]

Ku lihat wanitamu telanjang
Tidur di kaki wayang[2]
Dengan luka sepanjang badan

Maka kutangisi malam yang tidak perawan
Lolos wajahnya dari tawanan Purnawarman

(bangkitlah yang dipusarakan di Citarum ini,
Ringkik kuda jantan, mencakar jengkalan tanah
Sepi memakan rembulan, memaki matahari
Matamu bara api, taring baja segera memamah siapa saja)

II.           Sampurasun
Sang lumahing tarumandi

Ku lihat wanitamu
semampai, elok nan rupawan
Dicambuki tubuhnya oleh polutan
Kini ia tubuhnya pelangi sapta warna
Menjalar dari batang tarum yang nila
Bebas ke laut jawa

(tubuhmu bangkit kembali, matamu bara api, menilang orang di bawah bulan padat darah, marahmu arus sungai, meluap-luap pada dada manusia, taring baja segera memamah siapa saja)

III.         Sampurasun
Sang lumahing tarumandi

Ku lihat wanitamu tegang dan garang
Luka mengerang
Dari wayang hingga karawang

Ia kini mati suri
Wajahnya pucat pasi
Menjalar darah pelangi pada ngarai peradaban yang melamban
(ringkik kuda jantan Purnawarman mengantongi bulan pingsan, menggali kuburan di pengungsian,dinding-dinding tidur di bawah air, matanya menyala bola api, awan takhluk, di bawah kaki hujan orang-orang ketakutan)

IV.         Sampurasun
Sang lumahing tarumandi

Ku lihat wanitamu duka dan dengki
Tidur panjang peradaban
Ia kini menjadi hantu gentayangan

 (Purnawarman meneguk sungai darah. Mengantongi dendam tuba dari masa yang purba
Mencari mangsa
dari pusaranya yang tak dijaga)




Citarum 2010





[1] Julukan untuk  raja Purnawarman yang artinya:  yang di pusarakan di citarum

[2] Gunung Wayang sebagai hulu sungai  Citarum

0 comments:

Post a Comment

TOTAL TAYANGAN HALAMAN SAYA

HAK CIPTA 2011 EKA SUSILAWATI. Powered by Blogger.

EKA SUSILAWATI

EKA SUSILAWATI

BIOGRAPHY SAYA

Eka Susilawati, lahir di bandung pada tanggal 2 maret 1989. Mahasiswi FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Islam Nusantara (UNINUS) Bandung ini mulai menulis memasuki bangku SMP. Karya-karyanya begitu akrab dikalangan anak sekolahan.

Puisi-puisinya pernah dimuat di majalah sastra nasional Horison, Seni Budaya (terjemahan), Lembah Biru, dll. Puisi-puisinya tergabung pula pada antologi bersama: Antologi Puisi Pesta Penyair Indonesia 2009, Antologi puisi pribadi: Wanita Berpayung Senja. Buku lain: Malaikat Di Ruang Tamu merupakan antologi cerpen Eka Susilawati yang pertama.

Wanita muda ini kerap tampil di hadapan publik, selain menulis dan membacakan puisinya, beberapa kejuaraan menulis dan membaca puisi pernah disandangnya, dia pula aktif dalam organisasi-organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan di lingkungannya.

Beberapa prestasi yang disandangnya: juara 1 Lomba baca puisi tingkat Kab.Bandung pada PORSENI SMP 2004. Juara 3 lomba baca puisi tingkat Provinsi Jawa Barat 2004. Juara 1 lomba baca puisi se-Kotamadya Bandung+Cimahi 2005. Pernah diundang sebagai juri lomba baca puisi penyair pada PESTA PENYAIR INDONESIA DI MEDAN. Juri lomba cipta puisi pada Olimpiade puisi smp se- kota Medan. Narasumber pada acara Bincang Sastra di PESTA BUKU JAWA BARAT 2009.

Salam Sastra dan Budaya



Alamat kontak e-mail dan facebook saya: EKASTAMAHARANI@YAHOO.CO.ID/EKASTAMAHARANI@GMAIL.COM

Translate

TENTANG SAYA

My photo
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
BERUSAHA UNTUK BISA MEMBERIKAN KONTRIBUSI YANG BERARTI BAGI DUNIA PENDIDIKAN, SENI, DAN KEBUDAYAAN.