1.
Identifikasilah:
a) ciri-ciri guru yang baik;
Jawaban:
“Guru yang baik akan menjelaskan sesuatu kepada
muridnya sehingga paham, tetapi guru yang hebat adalah guru yang mampu
menginspirasi dan memotivasi muridnya, sehingga mampu berbuat sesuatu yang baik
dengan kemampuannya sendiri“ Muhamad Nuh Mendikbud RI
Dari kutipan
di atas saya setuju sekali bahwa guru yang baik adalah guru yang dapat menjelaskan
sesuatu kepada muridnya sehingga paham. Jika diidentifikasi, guru yang baik memiliki
ciri: guru itu dapat memenuhi dan mematuhi segala hal yang terdapat dalam
undang-undang guru dan dosen. Selama guru itu tidak melakukan pelanggaran
terhadap segala sesuatu yang tertuang di dalam undang-undang guru dan dosen,
maka ia pantas disebut guru yang baik.
Untuk guru
yang baik, jika ia ingin siswanya melakukan sesuatu yang baik dengan
kemampuannya sendiri, ia cukup memberi tugas terstruktur pada siswanya. Tapi,
siswa belum tentu melakukan hal baik itu dengan ketulusan hati dan jiwa yang
tak kontra. Sehingga, siswa sebatas memenuhi tugas yang diembannya saja. Setelah
itu?mungkin dilupakan dan tak dimanfaatkan sama sekali untuk kemajuan selanjutnya.
b) ciri-ciri guru yang hebat;
Jawaban :
Guru yang hebat
memiliki ciri: selain guru
itu dapat memenuhi dan mematuhi segala hal yang terdapat dalam undang-undang
guru dan dosen, ia juga mampu menginspirasi
dan memotivasi siswanya, sehingga mampu berbuat sesuatu yang baik dengan
kemampuannya sendiri.
Inspirasi dan motivasi akan muncul dari diri siswa
jika guru itu mampu melibatkan kesan dalam pembelajarannya di hati/kejiwaan siswanya.
Guru seperti ini sangat jarang ditemui. Padahal, guru seperti inilah yang cocok
untuk kurikulum yang saat ini banyak menuntut siswanya agar mampu berbuat
sesuatu yang baik dengan kemampuannya sendiri (memunculkan aplikasi daripada
teori).
Untuk guru
yang hebat, ia cukup menyentuh hati dan jiwa para siswa dengan kehebatannya
sebagai guru. Dengan memunculkan kesan dalam pembelajarannya di kelas, ia mampu
menumbuhkan inspirasi dan motivasi pada diri siswanya. Sehingga, tanpa
ditugasipun, siswa tergerak hatinya untuk melakukan sesuatu yang baik dengan
kemampuannya sendiri. Dengan ketulusan hati, segalanya akan terus berjalan
berkesinambungan karena yang dilakukannya sesuai dengan hati dan jati dirinya,
ini akan jadi sesuatu yang sangat bermanfaat.
2. Jika
diwajibkan memilih, apakah Anda akan berupaya untuk menjadi
"guru yang baik" ataukah ingin menjadi "guru yang hebat"?
Mengapa
demikian? Tulislah minimal tiga
alasan yang mendasari pilihan Anda itu.
Jawaban:
Guru yang baik,
itu sudah biasa. Guru yang hebat, itu baru luar biasa. Jadi, saya akan memilih
jadi guru yang hebat. Alasannya:
a.
Guru hebat
adalah guru yang langka. Sesuatu yang langka, lebih dijaga, dihargai tinggi dan
dicari.
b.
Guru yang hebat,
adalah guru yang mampu menghipnotis siswanya untuk maju dan bergerak. Ia akan
menjadi jiwa di setiap jiwa siswanya.
c.
Guru yang hebat,
namanya akan di catat pada dinding hati setiap siswanya bukan untuk kemudian
dilupakan. Mungkin ia menjelma semacam ibu yang menyusui anaknya. Jiwanya tak
dapat dikikiskan oleh waktu. Ia akan selalu dikenang.
3. Bagaimanakah profil ideal guru Bahasa Indonesia di era globalisasi ini?
Jelaskanlah menurut sudut pandang Anda masing-masing.
Jawaban:
Idealnya guru Bahasa Indonesia di era globalisasi ini:
a.
Ucapan dan intonasinya jelas dan mudah
dipahami. Ucapan guru tersistem, mantap, dan berterima dengan kejiwaan siswa. Lebih
lagi jika kata-kata yang diucapkannya dapat menghipnotis siswa untuk
bersemangat belajar.
b.
Memiliki wawasan yang luas dan berbobot.
c.
Hangat dan bersahabat
d.
Kaya metode dan media
e.
Aktif membuat tulisan, bisa
mengembangkan karya sastra dan karya ilmiah
f.
Mengikuti trend zaman dan tekhnologi
g.
Bersahaja dalam penampilan dan
perbuatan/dapat menjadi contoh.
4. Adakah
manfaat yang Anda peroleh setelah membaca wacana itu?
Jika ada, tulislah semua manfaat yang dapat Anda petik darinya.
Manfaat yang
didapat setelah membaca wacana tersebut:
a.
Wacana tersebut
memberi wawasan kepada calon-calon guru seperti saya. Seperti pengetahuan undang-undang
tentang guru dan dosen.
b.
Dengan membaca
wacana ini, membuka jendela kenangan-kenangan saya semasa bertemu dengan
guru-guru yang baik dan hebat dari SD-SMA dan saat ini di Universitas.
c.
Dengan membaca
wacana ini saya bisa mengetahui karakter-karakter guru dan dosen yang saya
temui sepanjang perjalanan hidup saya.
d.
Dengan membaca wacana
ini, saya bisa mempersiapkan diri dan memilih , mau jadi guru seperti apa saya
nanti.