Tuesday, June 19, 2012

TUGAS RPP

RENCANA PEMBELAJARAN


NAMA SEKOLAH
SMA/MA .......................
MATA PELAJARAN
Bahasa dan Sastra Indonesia
KELAS /SEMESTER
XII ( dua belas) / 1 (satu)
PROGRAM

ASPEK PEMBELAJARAN
Menulis
STANDAR KOMPETENSI

8.      Mengungkapkan pendapat, informasi, dan pengalaman dalam bentuk resensi dan cerpen

KOMPETENSI DASAR
8.1  Menulis resensi buku kumpulan cerpen berdasarkan unsur-unsur resensi

Indikator Pencapaian Kompetensi
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif
·   Menulis resensi buku kumpulan cerpen dengan memperhatikan kriteria penulisan resensi
·   Menentukan keunggulan dan kelemahan resensi buku kumpulan cerpen
·   Kreatif
·   Bersahabat/ komunikatif
·   Gemar membaca
·   Keorisinilan
·   Kepemimpinan
ALOKASI WAKTU
3 x  45 menit ( 2 pertemuan)






TUJUAN PEMBELAJARAN

TUJUAN
·         Siswa mampu  menulis resensi buku kumpulan cerpen berdasarkan unsur-unsur resensi
·         Siswa mampu  menentukan keunggulan dan kelemahan resensi buku kumpulan cerpen

MATERI POKOK PEMBELAJARAN
Apakah resensi itu?

Resensi adalah tulisan yang menjelaskan kelebihan dan kekurangan sebuah karya baik yang berupa buku maupun yang berupa karya seni. Tulisan ini biasanya dimuat di media cetak seperti koran, majalah, atau tabloid. Dilihat dari segi isinya terdapat berbagai macam resensi, antara lain resensi buku, resensi novel, resensi buku kumpulan cerpen, resensi film, resensi, patung, dan sebagainya.

Uraian berikut ini lebih difokuskan pada resensi buku.
Siapakah penulis resensi?
Penulis resensi adalah orang yang memiliki pengetahuan tentang bidang yang diresensi dan memiliki kemampuan untuk menganalisis sebuah karya secara kritis sehingga dapat menjelaskan kelemahan dan kelebihan dari karya yang diresensi.
Apakah tujuan ditulisnya sebuah resensi?
Resensi dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada pembaca tentang sebuah karya sehingga pembaca mengetahui apakah karya yang diresensi itu merupakan karya yang bermutu atau tidak. Resensi akan sangat bermanfaat apabila karya yang diresensi relatif masih baru. Semakin baru karya yang diresensi, semakin baik. Hal itu dimaksudkan agar pembaca segera mengetahui apakah karya itu layak untuk dinikmati atau tidak..
Apa saja unsur-unsur dalam resensi?
Sekurang-kurangnya dalam resensi terdapat hal-hal berikut ini:
  • Judul resensi
  • Identitas karya (buku) yang diresensi
  • Uraian tentang jenis karya yang diresensi
  • Uraian tentang kelebihan dan kekurangan karya yang diresensi
  • Kesimpulan yang berisi penegasan kembali mengenai layak tidaknya karya tersebut untuk dinikmati oleh pembaca.
Bagaimana langkah-langkah menulis resensi buku (novel)?
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menulis resensi buku (novel) adalah:
1. Tahap Persiapan meliputi:
(a)Membaca contoh-contoh resensi; dan
(b)Menentukan buku yang akan diresensi.
2. Tahap Pengumpulan Data meliputi:
(a) Membaca buku yang akan diresensi;
(b) Menandai bagian-bagian yang akan dijadikan kutipan sebagai data meliputi hal-hal yang menarik dan tidak menarik dari buku (novel) yang diresensi;
(c) Mencatat data-data penulisan resensi yang telah diperoleh melalui membaca buku yang diresensi..
3. Tahap Penulisan meliputi:

(a) Menuliskan identisa buku;
(b) Mengemukakan isi buku (sinopsis novel dan unsur-unsur intrinsik lainnya );
(c) Mengemukakan kelebihan dan kekurangan buku (novel) baik dari segi isi maupun bahasa;
(d) Merevisi resensi dengan memperhatikan susunan kalimatnya, kepaduan paragrafnya, diksinya, ejaan dan tanda bacanya.
(e) Membuat judul resensi.

Catatan:
Judul resensi harus singkat, menarik, dan menggambarkan isi resensi.

Bagaimana cara menemukan kelebihan dan kekurangan buku yang diresensi?

Cara menemukan kekurangan dan kelebihan buku yang diresensi adalah:
·                    membandingkan buku yang diresensi dengan buku lain yang sejenis baik oleh pengarang yang sama maupun oleh pengarang lain yang meliputi segi isi atau pun bahasanya (untuk novel meliputi semua unsur intrinsiknya);
·                    mencari hal-hal yang menarik atau disukai dan hal-hal yang tidak disukai dari buku tersebut dan mencari alasan mengapa demikian.
Berikut ini adalah contoh resensi buku kumpulan cerpen.

Monyet Ayu Menggiring Surealisme

Judul : Mereka Bilang, Saya Monyet!

Pengarang : Djenar Maesa Ayu

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit : 2004

Cetakan : Keenam. Mei 2004

Tebal buku : xii, 137 halaman


“Sepanjang hidup, saya melihat manusia berkaki empat. Berbulu serigala, landak, atau harimau. Dan berkepala ular, banteng, atau keledai.
Namun, tetap saja mereka bukan binatang. Cara mereka menyantap hidangan di depan meja makan sangat benar. Cara mereka berbicara selalu menggunakan bahasa dan sikap yang sopan. Dan mereka membaca buku–buku bermutu. Mereka menulis catatan-catatan penting. Mereka bergaun indah dan berdasi. Bahkan, konon mereka mempunyai hati.” (halaman 1)
“Saya memperhatikan bayangan diri saya dalam cermin dengan cermat. Saya berkaki dua, berkepala manusia, tapi menurut mereka, saya adalah seekor binatang. Kata mereka, saya adalah monyet. Waktu mereka mengatakan itu pada saya, saya sangat gembira. Saya katakan, jika seekor monyet maka saya satu-satunya binatang yang paling mendekati manusia. Berarti derajat saya berada di atas mereka. Tapi mereka bersikeras bahwa mereka manusia bukan binatang, karena mereka punya akal dan perasaan. Dan saya hanyalah seekor binatang. Hanya seekor monyet!”
Reaktif, provokatif, bahkan subversif. Itulah kesan pertama saya membaca kalimat-kalimat dalam salah satu cerpen Djenar Maesa Ayu berjudul “Mereka Bilang, Saya Monyet!”. Penggalan cerpen yang juga dimuat di sampul belakang antologi ini menyuguhkan panorama baru, pengutaraan prosa yang berkecenderungan punya “tegangan tinggi”.
Reaktif karena kebanyakan cerpen dalam buku yang memuat sebelas cerpen ini merupakan tegangan-tegangan bahasa yang menuju pada simpul-simpul reaksi atas berbagai “kesakitan” yang dialami (diminati) para tokoh. Reaksi ini bisa dialami pengarang sebagai “pengalaman imajinatif”. Dialamijuga mengandung pengertian mengetahui dan dapat dirasakan. Provokasi juga menjadi ujara morfologi pada cerpan – cerpen Djenar. Secara sublim, ia sebenarnya memprovokasi dirinya lewat tokoh –tokoh untuk menggugat berbagai “ketidakbahagiaan hidup”. Saya tidak melihatnya sebagai laku feminisitas. Djenar lebih sebagai moralis yang kadang puas dengan menelanjngi dirinya. Ucapan “Mereka Bilang, Saya Monyet!” adalah provokasi bagi sang aku untuk menyadari “kadar kemanusiaannya”. Sementara subversif dicapai dengan penceritaan yang disampaikan secara tidak lazim, termasuk penggunaan bahasa.
Cerpenis kelahiran 14 januari 1973 yang sudah dikaruniai dua putri ini termasuk cerpenis yang sudah membuktikan bakat dan kerja keras sebagai gabungan sukses setelah unsur “sudah kehendak takdir”. Ia terbilang baru, tetapi punya karya yang mencengangkan. Saya tidak tahu sejauh mana hubungan semiotik Djenar Maesa Ayu dengan tiga sastrawan yang juga dianggap sebagai guru, yakni Sutardji Calzoum Bachri, Budi Darma, Seno Gumira Ajidarma. Djenar mempersembahkannya untuk tiga sastrawan besar yang juga dikenal sebagai cerpenis itu. Namun, ini juga merefleksikan benang merah prosa absurd hingga surealis yang menjadi dasar kesastraan Djenar.
Kita kenal Sutadji punya sekumpulan cerpen, Hujan Menulis Ayam (Indonesia Tera),yang jeli menggambarkan absurditas kehidupan.Kita menggali pribadi absurd pada tokoh-tokoh karya Budi Darma,yang bahkan menjadi surealis, yang kemudian dikembangkan secara jenius oleh Seno Gumira Ajidarma. Di titik Djenar seperti menemukan jalan penempuhan yang seirama dengan mereka. Bahwa pengutaraan lain,itu tentu soal cap kebahasaan dan kesastraan.
Dengan cara itu disimak bahwa Djenar melebih-lebihkan objek atau peristiwa,seperti pada cerpen “Lintah”. Sang pencerita menceritakan kebenciannya pada pacar ibunya yang ia lihat sebagai lintah, bahkan kadang bisa membelah diri dan menjadi ular. Hiperbola itu juga digunakan pada “Mereka Bilang, Saya Monyet!” yang melihat laki-laki jahat sebagai “berkepala buaya berkaki kalajengking”, juga pada cerpen “Wong Asu” yang mempresentasikan relasi manusia dengan anjing.
Dalam benak seorang surealis, kenyataan memang bisa selentur apa pun.Imajinasi memberi peluang untuk merebut realitas dijadikan tahap realitas imajinatif yang hampir tiada batas. Realitas temuan hanya menjadi sumbu peledak bagi realitas yang diungkapkan secara simbolis. Pencapaian sastra didapat dari unsur daya kejut, refleksi, gaya ungkap, hingga sublimasi.Makna dari tema dan pencapaian ikon/tanda yang secara semiotik diakui kefasihannya, Djenar telah cukup memenuhi syarat itu.
Karyanya yang lain seperti”Durian” berkisah tentang dosa dan ketakutan berlebih punya anak menderita kusta.”Melukis Jendela” berkisah tentang anak tidak bahagia yang melakukan eskapisme (pelarian diri) dengan melukis dan “Asmoro” tentang pengarang yang jatuh cinta pada tokoh fiksi ciptaannya. Kisah ini diungkapkan Djenar dengan cukup cerdas. Dalam penggunaan bahasa, ia terlihat fasih dengan ucapan yang lugas dan tegas. Bahasanya padat dan kuat sehingga mampu menohok setiap ihwal yang dijadikan objek tematik. Cerpen “Waktu Nyala”, misalnya, merupakan cerpen yang mengalirkan kekuatan berbahasa yang dikuasai Djenar dalam berkisah untuk menyihir pembaca. Uraiannya seperti.”Entah kapan persisnya Nayla tidak bersahabat dengan waktu.Waktu bagaikan seorang pembunuh yang selalu membuntuti dan mengintai dalam kegelapan. Siap menghunuskan pisau ke dadanya yang berdebar. Debaran yang pernah ia lupakan rasanya. Debaran yang satu tahun lalu menyapanya dan mengulurkan persahabatan abadi, hampir abadi, sampai ketika sang pembunuh tiba-tiba muncul dengan sebilah belati,” menunjukkan kelancaran berbahasa dengan efektivitas diksi yang terjaga.
Ihwal peristiwa bahasa itu, ia juga menggunakan dalam cerpen “SMS”.Bahasa yang dipakai layaknya kiriman pesan lewat SMS di handphone. Di situ kata-kata minimal dan nomor-nomor atau angka digunakan sebagai kesatuan morfologis dalam cerita. Meskipun cerpen ini kurang berhasil, ia menjadi kaya alternatif yang menggunakan medium bahasa teknologi dalam pemaparan sebuah cerpen.”SMS” memang bertema biasa dan juga kurang berhasil sebagaimana karya “Menepis Harapan”, ”Namanya …”serta “Manusia dan Dia”, yang lebih terasa sebagai cerpen dengan tuturan bahasa kuat,mengalir, namun kehilangan roh tematik atau dalam beberapa hal alur dan endingnya mudah diduga. Mungkin ini berkaitan dengan jam terbang Djenar Maesa Ayu yang baru. Sebagai pendatang baru dalam dunia prosa Indonesia, Djenar sudah menjadi young divas setelah Ayu Utami dan Dinar Rahayu. Ia juga seorang surealis andal setelah Joni Ariadinata dan Agus Noor. (Eriyadi Budiman)




METODE PEMBELAJARAN


Presentasi


Diskusi Kelompok


Inquari

v
Tanya Jawab

v
Penugasan


Demontrasi /Pemeragaan Model


KEGIATAN PEMBELAJARAN

TAHAP
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
PEMBUKA
(Apersepsi)
F Guru  mengajukan sejumlah pertanyaan lisan untuk mengajak siswa   mengingat kembali pelajaran meresensi buku yang pernah diterima sebelumnya
F Siswa diajak untuk mengingat kembali cerita cerpen  yang pernah dibahas dan dikutip dari buku kumpulan cerpen
F Guru menunjukkan  sebuah buku kumpulan cerpen edisi terbaru dari  penerbit  yang sama atau  berbeda

·      Bersahabat/ komunikatif



INTI
Pertemuan ke-1 ( 90’)

& Eksplorasi
F Guru membacakan contoh resensi buku kumpulan cerpen dan siswa diajak untuk mencermati struktur dan unsur-unsurnya
F Siswa diberi kesempatan untuk mendapatkan buku kumpulan cerpen baik di perpustakaan sekolah/umum atau toko buku. Guru dapat merekomendasikan beberapa judul yang diketahuinya dan mudah diperoleh siswa
& Elaborasi
F Siswa diberi kesempatan untuk membaca seluruh cerpen yang ada di buku  kumpulan cerpen yang diresensinya
F Siswa diminta untuk membuat garis besar isi, menginventaris judul-judul cerpen yang menarik beserta alasannya,     kelebihan dan kekurangan, nilai-nilai yang bisa dipetik, dan bahasa   yang dipergunakan.
F Siswa diminta untuk mengidentifikasi data publikasi dan kepengarangan buku kumpulan cerpen yang diresensi
& Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
F Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
F Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
·      Kreatif
Pertemuan ke-2 (45’)

& Elaborasi
F Siswa menulis resensi buku kumpulan cerpen berdasarkan data-data dan bahan yang telah dikumpulkan.
F Siswa saling menukarkan hasil karangan resensinya dengan siswa lain untuk diedit baik isi, struktur, maupun bahasanya
F Siswa diberi waktu untuk mengetik dan mengumpulkan karangannya keesokan harinya
F Guru  menanggapi  beberapa resensi yang sudah dibuat dengan sangat bagus dan merekomendasikannya untuk dikirim ke mediamassa.
& Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
F Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
F Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
·      Gemar membaca
PENUTUP
(Internalisasi dan  refleksi)

F Siswa menjawab soal-soal Kuis Uji Teori untuk mereview konsep-konsep penting   yang telah dipelajari
F Siswa diajak   merefleksikan nilai-nilai  serta kecakapan hidup (live skill) yang bisa dipetik dari pembelajaran
F Guru mendorong siswa untuk terus mengasah keterampilannya menulis resensi buku dan meminta dalam setiap edisi majalah sekolah/kording ada tulisan resensi buku.
                                                                                              
Kreatif
 SUMBER BELAJAR
V
Pustaka rujukan
http://basasin.blogspot.com/2008/12/kiat-praktis-menulis-resensi-buku.html

Material: VCD, kaset, poster


V
Mediacetak dan elektronik
 Buku kumpulan cerpen
V
Website internet
http://basasin.blogspot.com/2008/12/kiat-praktis-menulis-resensi-buku.html

Narasumber


Model peraga

V
Lingkungan
Lingkungan   masyarakat  sekitar siswa
PENILAIAN



TEKNIK DAN BENTUK

Tes  Lisan
V
Tes Tertulis 

Observasi Kinerja/Demontrasi
V
Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio

Pengukuran Sikap

Penilaian diri

INSTRUMEN /SOAL


1.            Buatlah resensi buku kumpulan cerpen dengan memperhatikan struktur resensi (skor max 50)
2.            Tentukan bagian pernyataan yang mengungkapkan:(skor max 50)
a.       Keunggulan buku
b.      Kelemahan buku
c.       Kalimat persuasif
RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI
 Keterangan skor 
10 Jawaban Salah
20 Jawaban Ada Sedikit Yang Benar 
30 Sebagian Jawaban Benar 
40 Sebagian Besar Jawaban Benar 
50  Jawaban Benar


                                                                                                ...............,...................
Mengetahui
Kepala SMA/MA                                                                  Guru Mata Pelajaran



...........................                                                                     ...................................
NIP./NIK.                                                                              NIP./NIK.




RENCANA PEMBELAJARAN



NAMA SEKOLAH
SMA/MA .......................
MATA PELAJARAN
Bahasa dan Sastra Indonesia
KELAS /SEMESTER
XII ( dua belas) / 1 (satu)
PROGRAM

ASPEK PEMBELAJARAN
Menulis
STANDAR KOMPETENSI

8.      Mengungkapkan pendapat, informasi, dan pengalaman dalam bentuk resensi dan cerpen

KOMPETENSI DASAR
8.2  Menulis cerpen  berdasarkan kehidupan orang lain (pelaku, peristiwa, latar)
Indikator Pencapaian Kompetensi
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif
·   Mencatat/mendaftar topik-topik tentang kehidupan orang lain (berdasarkan situasi dan kondisi setempat)
·   Menulis cerpen tentang kehidupan orang lain dengan memperhatikan unsur-unsur cerpen
·   Menanggapi cerpen yang ditulis teman
·   Kreatif
·   Bersahabat/ komunikatif
·   Gemar membaca
·   Keorisinilan
·   Kepemimpinan
ALOKASI WAKTU
3 x  45 menit ( 2 pertemuan)






TUJUAN PEMBELAJARAN

TUJUAN
·         Siswa dapat mencatat/ mendaftar topik-topik tentang kehidupan orang lain(berdasarkan situasi dan kondisi setempat)
·          Siswa dapat menulis cerpen tentang kehidupan orang lain denganmemperhatikan unsur-unsur cerpen
MATERI POKOK PEMBELAJARAN
1. Topik menulis cerpen misalnya “Kasih Sayang, Kehidupan Masyarakat, atauKemiskinan”
2. Unsur-unsur cerpen
A. Penokohan (perwatakan tokoh) adalah karakter atau sifat batin yangmempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku tokoh dalam cerita.Pengarang menggambarkan watak tokoh melalui:
-penjelasan langsung
-dialog antartokoh
-tanggapan/ reaksi tokoh lain
-pikiran-pikiran dalam hati tokoh
-lingkungan sekitar tokoh/ penampilan tokoh
-bentuk fisik tokoh
-tingkah laku/ tindakan tokoh
B. Konflik adalah ketegangan atau pertikaian/ pertentangan. Penyebab konflik:
-diri-sendiri (konflik batin)
-antartokoh-budaya-alam/ lingkungan
-sosial
Tahapan konflik: awal konflik, konflik mulai bergerak (konflikasi), puncak konflik (klimaks), dan penyelesaian (antiklimaks/ akhir konflik)
C.Latar adalah keterangan mengenai waktu, ruang/ tempat, dan suasanaterjadinya cerita.
D.Sudut Pandang adalah cara si pengarang mengisahkan/ menceritakan suatucerita.Sudut Pandang terbagi menjadi:
-orang I :
1. orang pertama sebagai tokoh utama
2. orang pertama pengamat
- orang III :
1. orang ketiga serba tahu
2. orang ketiga terarah
E. Alur adalah jalan cerita
Tahapan alur:
-perkenalan
-penampilan masalah
-puncak ketegangan
-ketegangan menurun
-penyelesaian
F. Gaya bahasa



METODE PEMBELAJARAN


Presentasi


Diskusi Kelompok


Inquari

v
Tanya Jawab

v
Penugasan


Demontrasi /Pemeragaan Model


KEGIATAN PEMBELAJARAN
TAHAP
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
PEMBUKA
(Apersepsi)
F Guru  mengajukan sejumlah pertanyaan lisan untuk mengajak siswa   mengingat kembali pelajaran mengenai cerpen yang pernah diterima sebelumnya
F Siswa diajak untuk mengingat kembali cerita cerpen  yang pernah dibahas dan dikutip dari buku kumpulan cerpen
F Guru menunjukkan  sebuah buku kumpulan cerpen/ contoh cerpen edisi terbaru dari  penerbit  yang sama atau  berbeda

·      Bersahabat/ komunikatif



INTI
Pertemuan ke-1 ( 90’)

& Eksplorasi
F Guru membacakan contoh cerpen dan siswa diajak untuk mendaftar topik-topik di dalam cerpen
& Elaborasi
F Siswa diberi kesempatan untuk mendapatkan cerpen baik di perpustakaan sekolah/umum atau toko buku. Guru dapat merekomendasikan beberapa judul yang diketahuinya dan mudah diperoleh siswa
F Siswa diberi kesempatan untuk membaca cerpen yang ada di buku  kumpulan cerpen
F Siswa diminta untuk menginventaris topik-topik cerpen yang menarik tentang kehidupan orang lain (berdasarkan situasi dan kondisi setempat) 
Siswa menulis cerpen tentang kehidupan orang lain dengan memperhatikan unsur-unsur cerpen

& Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
F Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
F Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
·      Kreatif
Pertemuan ke-2 (45’)

& Elaborasi
F Siswa menulis topik-topik pengalaman teman-temannya di kelas.
F Siswa menulis cerpen berdasarkan topik-topik yang didapat dari pengalaman teman-temannya.
F Siswa saling menukarkan hasil karangan cerpennya dengan siswa lain untuk dikomentari.
F Siswa diberi waktu untuk mengetik dan mengumpulkan karangannya keesokan harinya
F Guru  menanggapi  beberapa cerpen yang sudah dibuat dengan sangat bagus dan merekomendasikannya untuk dikirim ke mediamassa.
& Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
F Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
F Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
·      Gemar membaca
PENUTUP
(Internalisasi dan  refleksi)

F Siswa menjawab soal-soal Kuis Uji Teori untuk mereview konsep-konsep penting   yang telah dipelajari
F Siswa diajak   merefleksikan nilai-nilai  serta kecakapan hidup (live skill) yang bisa dipetik dari pembelajaran
F Guru mendorong siswa untuk terus mengasah keterampilannya menulis cerpen, meminta dalam setiap edisi majalah sekolah/kording ada tulisan cerpen.
                                                                                              
Kreatif
 SUMBER BELAJAR
V
Pustaka rujukan
Buku- buku kumpulan cerpen
Buku teori pengkajian fiksi Burhan Nurgiyantoro

Material: VCD, kaset, poster


V
Mediacetak dan elektronik
 Buku kumpulan cerpen
V
Website internet


Narasumber


Model peraga

V
Lingkungan
Lingkungan   masyarakat  sekitar siswa
PENILAIAN



TEKNIK DAN BENTUK

Tes  Lisan

Tes Tertulis 

Observasi Kinerja/Demontrasi
V
Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio

Pengukuran Sikap

Penilaian diri

INSTRUMEN /SOAL


1. Catatlah topik-topik tentang kehidupan orang lain (berdasarkan situasi dankondisi setempat)!
2. Tulislah cerpen tentang kehidupan orang lain dengan memperhatikan unsur-unsur cerpen!
RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI

Keterangan Skor:
1.Kesesuaian topik : 5 – 25
a. tidak tepat : 5 
b. kurang tepat: 10
c. hampir tepat: 15
d. tepat: 20
e. sangat tepat: 25
2. Kelengkapan unsur-unsurnya : 10 – 35
a. hanya terdapat satu unsur : 10
b. dua unsur: 15
c. tiga unsur: 20
d. empat unsur: 25
e. lima unsur: 30
f lengkap unsur pembentuknya: 35
3. Keruntutan alur cerita : 15 – 40
a. alur cerita tidak jelas: 15 
b. alur kurang jelas: 20
c. alur datar: 25
d. alur menarik: 30
e. alur sangat bagus: 35



                                                                                                ...............,...................
Mengetahui
Kepala SMA/MA                                                                  Guru Mata Pelajaran


...........................                                                                     ...................................
NIP./NIK.                                                                              NIP./NIK.

0 comments:

Post a Comment

TOTAL TAYANGAN HALAMAN SAYA

HAK CIPTA 2011 EKA SUSILAWATI. Powered by Blogger.

EKA SUSILAWATI

EKA SUSILAWATI

BIOGRAPHY SAYA

Eka Susilawati, lahir di bandung pada tanggal 2 maret 1989. Mahasiswi FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Islam Nusantara (UNINUS) Bandung ini mulai menulis memasuki bangku SMP. Karya-karyanya begitu akrab dikalangan anak sekolahan.

Puisi-puisinya pernah dimuat di majalah sastra nasional Horison, Seni Budaya (terjemahan), Lembah Biru, dll. Puisi-puisinya tergabung pula pada antologi bersama: Antologi Puisi Pesta Penyair Indonesia 2009, Antologi puisi pribadi: Wanita Berpayung Senja. Buku lain: Malaikat Di Ruang Tamu merupakan antologi cerpen Eka Susilawati yang pertama.

Wanita muda ini kerap tampil di hadapan publik, selain menulis dan membacakan puisinya, beberapa kejuaraan menulis dan membaca puisi pernah disandangnya, dia pula aktif dalam organisasi-organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan di lingkungannya.

Beberapa prestasi yang disandangnya: juara 1 Lomba baca puisi tingkat Kab.Bandung pada PORSENI SMP 2004. Juara 3 lomba baca puisi tingkat Provinsi Jawa Barat 2004. Juara 1 lomba baca puisi se-Kotamadya Bandung+Cimahi 2005. Pernah diundang sebagai juri lomba baca puisi penyair pada PESTA PENYAIR INDONESIA DI MEDAN. Juri lomba cipta puisi pada Olimpiade puisi smp se- kota Medan. Narasumber pada acara Bincang Sastra di PESTA BUKU JAWA BARAT 2009.

Salam Sastra dan Budaya



Alamat kontak e-mail dan facebook saya: EKASTAMAHARANI@YAHOO.CO.ID/EKASTAMAHARANI@GMAIL.COM

Translate

TENTANG SAYA

My photo
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
BERUSAHA UNTUK BISA MEMBERIKAN KONTRIBUSI YANG BERARTI BAGI DUNIA PENDIDIKAN, SENI, DAN KEBUDAYAAN.