Saturday, April 28, 2012

DEMONSTRASI



Puisi: Eka Susilawati

Jumat itu
Hujan gas air mata, kerikil, peluru dan asam sulfat
Di langit negeriku begitu pekat

Jumat itu
Hujan air mata, harapan dan luka
Jerat-menjerat
Di leher Si Melarat

Mata-matanya dipenati bimbang
Takut esok nyawanya dirampas pedang
Hidup ini sekedar menumpang
Di tanah tuan
Kami menggali, tuan menikmati

Disana dua puluh ribu pasang mata
Menatap kami penjahat
Sekedar dua belas ribu kami merasa terjerat
Pada janji-janji yang tak mufakat


29-30 Maret 2012

ADZAN DI PEMATANG SENJA




Puisi: Eka Susilawati

Pada setiap senja yang menjemputku di bawah jembatan Cikaso dan sebuah perahu tua berderik tanpa atap dan cadik, rutin mengantar rindu dan kenangan itu padamu. Melewati beberapa lengkungan bukit-bukit, tikungan anak muara, hutan belantara dan tebing-tebing tua menganga. Dari sana derik perahu kayu tua ini membangunkan segerombolan kelelawar yang asik bergelayutan di ranting-ranting perawan. Kemudian mereka gencar ke angkasa meninggalkan decit bayi-bayinya yang tak bisa terbang.  Lalu aku akan merasa gembira dimanjakan alam dan suara-suara.

Pada setiap senja yang menghembuskan angin, memutar haluan kiri perahu ini. Cuaca akan terasa sedikit berbeda sebab jarak  semakin cepat mengantar rindu ini padamu. Disana mulai tampak rundukan bulir-bulir padi yang menguning, kelotok kalung kerbau, barisan pohon kelapa yang disadap, pohon bem-bem dan kedondong yang kau pelihara dengan kasih sayang berlebihan, diantaranya mengepul dari dapurmu asap-asap yang menancap di daun-daun senja.

Sebelum menuruni perahu, Adzan akan tiba pada lipatan senja yang ranum  lalu aku tengadah selagi berdecak kagum. Asap-asap dari rebusan gula kelapa menancap harum. Dan rindu akan terasa lebih pekat saat jarak semakin dekat.

Angin yang sama saat terakhir kali ku jumpai kau di dermaga, di bawah senja yang ranum, kau asik mengubur dirimu dengan pasir , dengan kilatan uban yang tak pernah kau sisir. Di sana kau pun tak  berani telanjang dada, sebab senja di dermaga terasa lebih panas dari tanah kita. Aku juga masih ingat masam wajahmu saat mereguk Fanta sembari menonton nelayan yang bercanda.

Pada setiap Adzan yang tiba di pematang senja tengadahku mengucap tasbih rindu dan doa pada garis-garis jingga yang menyala.
Saat nenek yang telanjang dada mulai memadamkan bara di tungkunya dan menutup mata dari cahaya-cahaya senja yang rutin mengantarku padanya.


Bandung-Tegalbuleud, Sukabumi
Februari-Maret 2012



TOTAL TAYANGAN HALAMAN SAYA

HAK CIPTA 2011 EKA SUSILAWATI. Powered by Blogger.

EKA SUSILAWATI

EKA SUSILAWATI

BIOGRAPHY SAYA

Eka Susilawati, lahir di bandung pada tanggal 2 maret 1989. Mahasiswi FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Islam Nusantara (UNINUS) Bandung ini mulai menulis memasuki bangku SMP. Karya-karyanya begitu akrab dikalangan anak sekolahan.

Puisi-puisinya pernah dimuat di majalah sastra nasional Horison, Seni Budaya (terjemahan), Lembah Biru, dll. Puisi-puisinya tergabung pula pada antologi bersama: Antologi Puisi Pesta Penyair Indonesia 2009, Antologi puisi pribadi: Wanita Berpayung Senja. Buku lain: Malaikat Di Ruang Tamu merupakan antologi cerpen Eka Susilawati yang pertama.

Wanita muda ini kerap tampil di hadapan publik, selain menulis dan membacakan puisinya, beberapa kejuaraan menulis dan membaca puisi pernah disandangnya, dia pula aktif dalam organisasi-organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan di lingkungannya.

Beberapa prestasi yang disandangnya: juara 1 Lomba baca puisi tingkat Kab.Bandung pada PORSENI SMP 2004. Juara 3 lomba baca puisi tingkat Provinsi Jawa Barat 2004. Juara 1 lomba baca puisi se-Kotamadya Bandung+Cimahi 2005. Pernah diundang sebagai juri lomba baca puisi penyair pada PESTA PENYAIR INDONESIA DI MEDAN. Juri lomba cipta puisi pada Olimpiade puisi smp se- kota Medan. Narasumber pada acara Bincang Sastra di PESTA BUKU JAWA BARAT 2009.

Salam Sastra dan Budaya



Alamat kontak e-mail dan facebook saya: EKASTAMAHARANI@YAHOO.CO.ID/EKASTAMAHARANI@GMAIL.COM

Translate

TENTANG SAYA

My photo
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
BERUSAHA UNTUK BISA MEMBERIKAN KONTRIBUSI YANG BERARTI BAGI DUNIA PENDIDIKAN, SENI, DAN KEBUDAYAAN.