Thursday, February 3, 2011

DIALOG MANUSIA DENGAN POLUTAN (Puisi Berdua)

Dan….
Ketika ku lihat dari bukit kebawah
Ke sungai yang indah
Di taman bunga yang rekah
Terus ke hutan hijau yang megah
Sungguhpun ini anugrah

Dan….
Ketika ku teliti dari awal ke akhir
Dan, dari hulu ke hilir
Arus air mengalir
Bisik percik mendesir
Dan pasir yang tersisir

Dan…..
Ketika mendorong dari dalam
Aku tersentak aku terbangun
Itu lamunan
Itu seribu tahun
Yang lalu, itu dulu…!
Dan….sekarang…ketika ku pandang
Sawah jerami kering
Terus ke hutan yang malang
Dan dari sana menerawang
Ke Bukit kering merana
Dan citarum yang berwarna
Sejenak timbul seribu Tanya
Mengapa??? Semua berubah
Mengapa semua berubah
Tolong….!!! Kembalikan duniaku yang indah …!!!

Jangan salahkan aku hai manusia
Aku adalah sampah
Aku adalah limbah aku polutan
Aku dibenci
Aku di maki
Aku tak berarti aku mati

Wahai manusia!!! Tolong lenyapkan aku dari mereka
Tolong sembunyikan aku dari dunia
Wahai manusia
Sediakan tempat senyaman nyamannya
Atau paling tidak sediakan bara
Dari sekerdip api dan senyala nyalanya
Api……api……
Biar membakar tubuh ku yang kekar
Dan aku takkan tercemar
Hingga musnah berabu
Aku tidak akan mengganggu

Jika kau meminta tempat mintalah para pemuka
Namun, sayang mereka tiada peduli
Negara ini terlalu picik
Untuk kau tempati
Maka citarum adalah tempat pembuanganmu

Tidak…. Jangan…
Jangan buang aku dalam aliran  jangan tumpahkan aku
Ke sungai

Karna jika hujan membadai
Aku akan lebih kejam
Dari pedang yang tajam
Aku akan lebih ganas
Dari binatang buas
Aku adalah racun bagi kelari kelari
Aku adalah wabah
Bagi kau adalah bedebah
Dan aku dapat memenggal
Hingga tumbuh sesal

Apakah kau tidak sayang hai manusia
Melihat saudara- saudaramu
Terbaring dalam media masa
Saat malapetaka saat bencana saat melanda

Jangan penggal saudara-saudaraku
Jangan tenggelamkan mereka dalam pasang
Karib handi tolan
Lenyaplah sekaliannya selama-lamanya

Wahai karib ku sebangsa
Mari kita bergandengan tangan
Menderap langkah
Kita mencegah

Dan tuhan…..tampakan pada ku
Dunia bertambah jelita

Diriku akan terkurnia
Dan kau Tuhan yang ter-mulia

(JAMBALAYA  CITARUM) 19-09-05

0 comments:

Post a Comment

TOTAL TAYANGAN HALAMAN SAYA

HAK CIPTA 2011 EKA SUSILAWATI. Powered by Blogger.

EKA SUSILAWATI

EKA SUSILAWATI

BIOGRAPHY SAYA

Eka Susilawati, lahir di bandung pada tanggal 2 maret 1989. Mahasiswi FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Islam Nusantara (UNINUS) Bandung ini mulai menulis memasuki bangku SMP. Karya-karyanya begitu akrab dikalangan anak sekolahan.

Puisi-puisinya pernah dimuat di majalah sastra nasional Horison, Seni Budaya (terjemahan), Lembah Biru, dll. Puisi-puisinya tergabung pula pada antologi bersama: Antologi Puisi Pesta Penyair Indonesia 2009, Antologi puisi pribadi: Wanita Berpayung Senja. Buku lain: Malaikat Di Ruang Tamu merupakan antologi cerpen Eka Susilawati yang pertama.

Wanita muda ini kerap tampil di hadapan publik, selain menulis dan membacakan puisinya, beberapa kejuaraan menulis dan membaca puisi pernah disandangnya, dia pula aktif dalam organisasi-organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan di lingkungannya.

Beberapa prestasi yang disandangnya: juara 1 Lomba baca puisi tingkat Kab.Bandung pada PORSENI SMP 2004. Juara 3 lomba baca puisi tingkat Provinsi Jawa Barat 2004. Juara 1 lomba baca puisi se-Kotamadya Bandung+Cimahi 2005. Pernah diundang sebagai juri lomba baca puisi penyair pada PESTA PENYAIR INDONESIA DI MEDAN. Juri lomba cipta puisi pada Olimpiade puisi smp se- kota Medan. Narasumber pada acara Bincang Sastra di PESTA BUKU JAWA BARAT 2009.

Salam Sastra dan Budaya



Alamat kontak e-mail dan facebook saya: EKASTAMAHARANI@YAHOO.CO.ID/EKASTAMAHARANI@GMAIL.COM

Translate

TENTANG SAYA

My photo
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
BERUSAHA UNTUK BISA MEMBERIKAN KONTRIBUSI YANG BERARTI BAGI DUNIA PENDIDIKAN, SENI, DAN KEBUDAYAAN.